Sabtu, 25 Oktober 2014

Ungkap kanaya

Tangis kanaya kini memecah, umpatan-umapatan kecewa tak terasa terlontar dari mulutnya. apa yang harus ia pertahankan ,"ungkapnya singkat membual".

  matanya mulai memejam,ia berniat takkan pernah lagi melihat dunia, takkan pernah lagi mengecap tawa, air matanya mulai mencucur deras di balik wajah pucatnya. dari tubuhnya terasa lonjakan emosi yang akan cepat membawanya pergi.

arghh... apa ini akhir drama memuakkan ini. tukasnya ketus


nafasnya muali tersengal dan tangannya pun mualai mengepal dan menepuk-nepuk lantai. di sampingnya telah tertabur banyak obat penenang. kanaya telah terbiasa dengan pil-pil putih itu. hingga nafasnya terasa menyempit dan matanya berkunang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar